Kamis, 31 Maret 2011

Intermesso

Refresing di Taman Sari Yogyakarta

Hay nama aku Anang Setiawan,

Anang mau cerita neh ketika Anang suntuk dengan banyaknya tugas di kampus dan bingung mau kemana, kemudian temen deket Anang menyarankankan untuk pergi ke Taman Sari yuk. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi refresing di Taman Sari Yogyakarta. Selain tempatnya dekat dengan kampus sehingga mudah dijangkau, biaya yang dikeluarkan untuk kesanapun sesuai dengan kantong mahasiswa. Foto diatas adalah salah satu contoh gambar yang diambil di Istana Air Taman Sari. Nah buat temen-temen yang ingin tahu lebih tentang Taman Sari berikut akan saya ceritakan semua tentang semuanya termasuk tiket masuk beserta tips dan trik ketika berada di Taman Sari Yogyakarta. Dan inilah ceritanya : 
Taman Sari Yogyakarta
Pesanggrahan Taman Sari yang kemudian lebih dikenal dengan nama Istana Taman Sari yang terletak di sebelah barat Keraton Yogyakarta dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana I dan diselesaikan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana II. Lokasi Pesanggrahan Taman Sari sebagai suatu tempat pemandian sudah dikenal jauh sebelumnya. Pada masa pemerintahan Panembahan Senapati lokasi Taman Sari yang sekarang ini lebih dikenal dengan nama Umbul (mata air) Pacethokan. Umbul ini dulu terkenal dengan debit airnya yang besar dan jernih. Pacethokan ini menjadi salah satu pertimbangan penting bagi penentuan letak calon Keraton Yogyakarta. Pesanggrahan Taman Sari dibangun setelah Perjanjian Giyanti (1755), yakni setelah Sultan Hamengku Buwana sekian lama terlibat dalam persengketaan dan peperangan. Bangunan tersebut dimaksudkan sebagai bangunan yang dapat dipergunakan untuk meneteramkan hati, istirahat, dan berekreasi. Taman Sari ini juga dipersiapkan sebagai sarana/benteng untuk menghadapi situasi bahaya. Di samping itu, bangunan ini juga digunakan untuk sarana ibadah. Oleh karenanya Peanggrahan Taman Sari juga dilengkapi dengan mushola, tepatnya di bangunan Sumur Gumuling. Nama Taman Sari terdiri atas dua kata, yakni taman ‘kebun yang ditanami bunga-bungaan’ dan sari ‘indah, bunga’. Dengan demikian, nama Taman Sari dimaksudkan sebagai nama suatu kompleks taman yang benar-benar indah atau asri.
Istana Air Taman Sari
Istana Air Taman Sari adalah suatu kompleks istana yang sebenarnya terdiri dari beberapa bangunan (tidak semua bangunan ini berada didalam air) dan lokasinya masih di dalam lingkungan Keraton Ngayogyakarta. Dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama “Perfume Garden” atau “Fragrant Garden”, karena banyak bunga yang berbau harum ditanam dilingkungan taman ini. Taman Sari – Yogyakarta yang tidak hanya sekedar Taman tempat rekreasi keluarga kerajaan pada zaman itu, namun mempunyai berbagai fungsi diantaranya sebagai Camouflage area terhadap musuh-musuhnya, dan merupakan suatu sistem benteng pertahanan, selain itu juga sebagai tempat meditasi bagi Raja, tempat membuat batik yang dilakukan oleh selir-selir Raja dan putri-putri Raja, tempat berlatih kemiliteran bagi tentara kerajaan dan masih ada lagi.
Taman Sari- Yogyakarta didirikan pada tahun 1758 yang ide awalnya dari Pangeran Mangkubumi (yang kemudian bergelar Hamengku Buwono I) dan Raden Ronggo Prawirosentiko (Bupati Madiun) sebagai arsiteknya, sedangkan Demang Tegis (asli orang Portugis yang mendapat gelar dari kerajaan) sebagai tenaga ahli strukturnya. Ada beberapa elemen yang mempengaruhi arsitektur bangunan kompleks Taman Sari ini, diantaranya pengaruh dari Hindu dan Budha, Jawa dan Islam, Cina, Portugis dan gaya Eropa, dapat terlihat dibeberapa bagian bangunan ini.
Taman Sari Yogyakarta mempunyai dua pintu gerbang utama, yaitu Gapuro Agung (yang berada dibagian Barat) dan Gapuro Panggung (yang berada dibagian Timur, yang saat ini(tahun 2007) digunakan sebagai pintu masuk utama ke lokasi kompleks Taman Sari ini).
Bentuk pintu gerbang atau ‘Gapuro’nya sangatlah indah yang merupakan gaya asli Jawa, pada detail dari Gapuro ini merupakan motif asli Jawa seperti stilasi dari sulur-sulur tanaman, burung, ekor dan sayap burung garuda.
Pada bagian dalam taman ini selain terdapat transportasi air terdapat juga jalan bawah tanah atau terowongan dari Kraton Yogyakarta yang menuju salah satu bangunan di taman yang disebut Pasarean Ledoksari, yakni tempat peraduan dan tempat pribadi Sultan. Juga terdapat Sumur Gumuling, yaitu bangunan bertingkat dua dengan lantai bagian bawahnya terletak di bawah tanah.
Taman Sari Benteng Air dibangun dengan bahan dari batu dan bata. Bahan ini dapat memberikan kesan kuat kekuasaan kerajaan. Tangga batu di terowongan masing-masing bertemu di satu titik, sehingga dapat menikmati kolam yang tenang dari tempat yang lebih tinggi. Kolam renang terbuka tanpa menggunakan atap dapat melihat keindahan langit secara langsung.
Jam Buka
Buka setiap hari dari pukul 09.00-15.30 WIB
Tiket Masuk
Domestik : Rp 2.500,00
Mancanegara : Rp 5.000,00
Kegiatan
Setelah selesai dipugar, Taman Sari akan disediakan untuk umum yang ingin melakukan kegiatan-kegiatan khususnya yang berhubungan dengan kebudayaan, walaupun tidak menolak kemungkinan untuk dipergunakan sebagai tempat untuk acara lain misalnya pesta.
Fasilitas
Tempat parkir
Pemandu wisata berlisensi
Tip & Trik
Ketika anda berada di Tamansari, sepeda adalah alat transportasi yang paling tepat untuk anda yang ingin berkekeliling daerah sekitar Taman Sari. Hara sewanya sekitarRp 5.000,00 per jam untuk menyewa sebuah sepeda, tetapi kondisi sepeda tidak cukup bagus dan berkewajiban untuk mengganti jika ada kerusakan ataupun kehilangan sewaktu disewakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar